Pemerhati Pendidikan: "Catatan Kritis PSU dan Pelajaran Demokrasi"
![]() |
Indra Martha Rusmana - Pemerhati Pendidikan |
Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Serang telah usai. Sebuah proses demokrasi yang tidak hanya menunjukkan dinamika politik lokal, tetapi juga menjadi panggung pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya integritas, partisipasi, dan semangat kebersamaan dalam membangun daerah. Dalam konteks demokrasi lokal, PSU menjadi koreksi bersama terhadap proses yang sempat tercoreng dan kini diperbaiki melalui jalur konstitusional.
Sebagai pemerhati pendidikan, saya memandang bahwa demokrasi adalah laboratorium sosial tempat kita menguji nilai-nilai karakter—seperti jujur, adil, tanggung jawab, dan kerja sama—yang selama ini kita gaungkan di dunia pendidikan. PSU bukan sekadar ulangan teknis, melainkan remedial atas kesalahan yang harus diperbaiki demi menjaga kredibilitas dan kualitas demokrasi itu sendiri.
Ia adalah bentuk nyata dari pembelajaran kolektif—baik bagi penyelenggara, peserta pemilu, maupun masyarakat. Demokrasi yang sehat menuntut adanya keterbukaan terhadap evaluasi, sikap sportif atas hasil, serta kesediaan untuk belajar dari kesalahan.
Selamat kepada yang Terpilih, Hormat untuk yang Belum Terpilih
Kepada pasangan calon yang telah memperoleh kepercayaan rakyat (pasangan calon yang ditetapkan sebagai pemenang dalam hasil hitung cepat) melalui proses demokrasi yang sah, saya mengucapkan selamat. Ini adalah amanah, bukan sekadar kemenangan. Rakyat Kabupaten Serang menaruh harapan besar pada janji-janji, cita-cita perubahan yang selama ini digaungkan, dan kini saatnya membuktikan bahwa kepercayaan itu bukan disia-siakan. Gunakanlah mandat rakyat ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan komitmen pelayanan. Jadikan suara rakyat sebagai kompas moral dalam setiap kebijakan yang diambil.
Kepada pasangan yang belum terpilih, saya mengajak untuk tetap bersikap sabar, bijaksana, dan berbesar hati. Dalam dunia pendidikan, tidak ada istilah "kalah", yang ada hanyalah "belum berhasil" dan "perlu strategi baru", kita diajarkan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Ia adalah guru yang mengajarkan ketekunan, strategi baru, dan daya juang. Demokrasi membutuhkan oposisi yang konstruktif, dan Anda memiliki ruang terhormat untuk tetap berkontribusi dalam pembangunan melalui cara yang berbeda. Jadilah mitra kontrol yang elegan demi kemajuan bersama.
Pendidikan Politik sebagai Warisan Demokrasi
PSU ini juga menjadi momen reflektif untuk meningkatkan literasi politik masyarakat. Generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, harus disadarkan bahwa demokrasi bukan hanya soal mencoblos, tetapi juga tentang keterlibatan aktif, kemampuan berpikir kritis, dan sikap bertanggung jawab terhadap hasil.
Pendidikan karakter dan civic education yang selama ini digaungkan di sekolah-sekolah harus mampu membentuk generasi yang tidak apatis terhadap politik. Kita membutuhkan warga yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sadar akan hak dan tanggung jawab politiknya.
Solusi Menuju Kabupaten Serang yang Lebih Cerdas dan Berkeadaban
Ke depan, kita berharap tidak hanya pemimpin yang bersih dan amanah, tetapi juga masyarakat yang terdidik dan partisipatif. Kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintahan daerah menjadi penting untuk menciptakan iklim sosial yang sehat, dialogis, dan mencerdaskan.
PSU ini memberi kita pelajaran berharga: bahwa demokrasi bisa berjalan dengan bermartabat jika didorong oleh semangat belajar, bukan semangat menang semata. Bahwa menjadi pemimpin bukan hanya soal suara terbanyak, tetapi juga soal kualitas gagasan, moralitas tindakan, dan keberpihakan pada kebaikan bersama.
Mari kita rawat demokrasi ini dengan cara yang elegan dan beradab. Karena di situlah sejatinya letak kemajuan suatu bangsa: pada kualitas pendidikan dan cara kita menjalani prosesnya.
Momen ini bisa menjadi media literasi politik bagi masyarakat, terutama generasi muda. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter dan civic education ditanamkan sejak dini—agar kelak mereka tak hanya menjadi pemilih, tetapi juga pelaku demokrasi yang cerdas, santun, dan berintegritas.
Akhir kata, semoga hasil PSU ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh elemen masyarakat Kabupaten Serang, untuk bersama-sama mengawal masa depan yang inklusif, partisipatif, dan berkeadaban.
Mari kita jaga semangat "belajar sepanjang hayat" tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam ruang demokrasi.