MIRIS TUGAS MULYA WARTAWAN LIPUTAN PANTAI KARANGSARI CARITA DI HARGAI 10RB
![]() |
Plang wisata karangsari carita milik unus saripan yang tertancap dilokasi, namun ahliwarisnya tidak dilibatkan dan tidak mendapatkan bagian dari pengelolaannya. |
Pandeglang,Kabarindo79.com - Wisata Pantai Karangsari Carita yang ramai dipadati ribuan pengunjung pada libur hari raya ini tentunya membawa berkah bagi para pedagang dan juga penjual jasa, meski status kepemilikan pantai karangsari belum jelas namun bannyak para oknum memanfaatkan momen tersebut untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, seperti Muspika kecamatan Carita yang selalu menjual perintah Pemda kabupaten pandeglang padahal setelah tim Wartawan telusuri ternyata sepeserpun Pemda Kabupaten pandeglang tidak pernah menerima hasil dari pengelolaan pantai Karangsari tersebut. ( Minggu.06/04/25).
Hasil investigas dan konfirmasi Tim dilapangan ternyata pembagian hasil dari pantai karangsari tersebut dibagi oleh Sdri. IDA LUCIA, Sdr. Samsul yang mengatasnaman perintah salah satu pengacara, Pihak Muspika (Kapolsek, Koramil, Camat dan Karangtaruna), merekalah yang mendapatkan jatah dari pengelolaan pantai karangsari carita yang beromsetkan ratusan juta Rupiah, sementara disinih tidak ada Pemda menerima PAD atau retribusi dari hasil pengelolaannya.
![]() |
Kendaraan pengunjung wisata karangsari carita, dilahan milik unus bin saripan |
Selain itu yang kami ketahui sebagi pemilik berdasarkan bukti kepemilikan yang mereka (Ahliwaris Unus dan Ahliwaris Ipik) dua hamparan yang menjadi satu justru tidak mendapatkan bagian apa-apa dengan alasan tanah mereka yang satu di klem oleh Pemkab Pandeglang dan yang satunya di klem oleh pengacara dengan alasan bekas jasa kepengurusan meski semuanya secara hukum belum sah.
Namun lebih miris lagi, para petugas liputan yang terdiri dari media online, youtuber dan juga Aktifis setempat yang melakukan liputan di Lokasi Pantai karangsari carita di hargai dengan uang Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) padahal pendapatan mereka mencapai puluhan juta bahkan lebih pada moment hari libur lebaran ini.
![]() |
Kendaraan roda 2 milik para pengunjung wisata karangsari carita |
Ketua Lsm Gempita (Yaya) yang juga aktifis setempat yang ada dilingkungan Pantai Karangsari Carita, saat dikonfirmasi merasa karyanya tidak dihargai oleh pengelola Pantai Karangsari Carita, bagaimana tidak yaya mengatakan kami mengetahui status lahan pantai tersbut, sehingga teman-teman wartawan terfokus liputan diwilayah tersebut karna membantu pihak kepolosian juga memantau agar ditempat tersebut tercipta kondusifitas, namun setelah kami beres liputan dan berpamitan kepada pengelola saya merasa kaget dan miris, saya dan teman-teman wartawan di amplopi 10.000,- saya berfikir ini adalah bentuk pelecehan terhadap Wartawan dan aktifis, kalau mereka tidak mampu atau tidak ikhlas lebih baik jangan kami kasih apa-apa dari pada kami dikasih dengan nilai yang tidak layak apalagi dijaman sekarang uang 10.000,- tidak cukup dibelikan bensin ataupun rokok sebungkus. Cetusnya.
![]() |
Amplop berisikan uang Rp. 10.000,- yang diterima petugas liputan dari pengelola Pantai Karangsari Carita |
Sementara Yusuf aktifis Pandeglang, mengatakan awalnya pihaknya melakukan liputan hanya sekedar memantau pengnjubg dan juga arus mudik, namun dilapangan mendapatkan keluhan puluhan pengunjung yang dipinta bayar jembatan kembali di lokasi pantai, pihaknya dan juga Youtuber bang kumis melakukan liputan dan juga melaporkannya kepada petugas kepolisian dan akhirnya tidak makan waktu lama oknum petugas pungli jembatan itu langsung di amankan oleh petugas kepolisian, sehingga dilapangan kondusif dan para pengunjung sudah tidak terkena pungli lagi.
Yusuf juga mengatakan akibat liputan tersebut sampai pihaknya banyak yang mengancam, namun itu sudah bagian dari resiko kami selaku sosial kontrol dari aktifis maupun Wartawan, akan tetapi setelah mendengar bahwa petugas liputan di hargai Rp .10.000,- kami merasa di hina dan tidak dihargai, temen-teman kami dari Wartawan, Lsm dan Juga Ormas juga pasti merasa tersakiti mendengarnya.
Untuk itu masih kata Yusuf, pihaknya akan berkordinasi dengan Tim untuk segera melakukan Audiesi dengan Bupati Pandeglang dan juga dinas terkait untuk mengusut tuntas masalah ini, apakah benar pihak Pemda yang menugaskan pihak muspika, siapa Ida Lusia dan Samsul serta dikemanakan hasil pengelolaan wisata pantai karangsari tersebut, apabila pemda tidak pernah menerima setoran. Tutupnya @Red