Diduga Pungli Bansos di Desa Sindangresmi Hasil Kordinasi Terarah Oknum Aparat Desa
Pandeglang, Kabarindo79.com -:Dugaan pemotongan Bantuan Sosial (Bansos) untuk masyarakat di Desa Pasir Sedang, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang kian mencuat dan menjadi perbincangan masyarakat setempat. Kamis (26/12/2024).
Pemotongan pada Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut diduga dilakukan oleh oknum pendamping dan aparat desa setempat.
Taktanggung-tanggung masyarakat Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan berbagai potongan, mulai dari Rp 150,000 hingga sampai potongan Rp 200,000
Salah satu Penerima Manfaat (KPM), mengaku yang tak ingin di sebutkan namanya," ketika mendapatkan bansos sebesar Rp. 2 Juta Rupiah namun setelah itu mereka diharuskan menyetorkan sebagian uang yang diterimanya ke salah satu oknum RT setempat.
Bukan sekali ini aja adanya pemotongan uang bantuan Bansos yang terjadi di Desa Pasir sesang, namun hampir setiap masyarakat mendapatkan bantuan Bansos semuanya pasti dipotong," katanya dalam video yang diterima.
Adanya pemotongan tersebut mendapat perhatian serius dari Lembaga Control Sosial seperti Ormas, Lsm dan juga Wartawan beberapa media di Pandeglang. Faisal Aktivist Pandeglang yang tergabung di GPS-Banten, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pemotongan dana bansos tersebut diduga terjadi di Desa pasir sedang adalah hasil kordinasi terarah tingkat desa, karena tidak mungkin Rt atau aparat lain berani melakukan pemotongan/pungli tersebut tanpa adanya sen hijau dari Kepala Desanya.
Dan kalaupun kepala Desa Pasir sedang tidak merasa memerintahkan aparatnya untuk melakukan tindakan Pungutan tersebut, maka Kepala Desa harus mau dan berani melaporkan oknum aparat tersebut kepada APH, kami juga siap mendampingi dan mengawal laporan tersebut agar oknum tersebut benar - benar jera.
Faisal pun berharap agar aparat penegak hukum (APH) untuk turun tangan menelusuri informasi pemotongan bansos tersebut.
"APH harus turun tangan, jangan sampai hak masyarakat dipungli oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. @,Redkh